Senin, 23 Februari 2009

Renungan Hidup

Ada seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya itu. Tidak hanya terhadap dirinya sendiri, tetapi dia juga membenci semua orangkecuali kekasihnya. Kekasihnya selalu ada disampingnya untuk menemani dan menghiburnya. Dia berkata akan menikahi kekasihnya hanya jika dia bisa melihat dunia. Suatu hari, ada seseorang yang mendonorkan sepasang mata kepadanya sehingga dia bisa melihat semua hal, termasuk kekasihnya. Kekasihnya bertanya, "Sekarang kamu bisa melihat dunia. Apakah kamu mau menikah denganku?" Gadis itu terguncang saat melihat bahwa kekasihnya ternyata buta. Dia menolak untuk menikah dengannya. Kekasihnya pergi dengan air mata mengalir, dan kemudian menulis sepucuk surat singkat kepada gadis itu, "Sayangku, tolong jaga baik-baik mata saya."


Kisah di atas memperlihatkan bagaimana pikiran manusia berubah saat status dalam hidupnya berubah . Hanya sedikit orang yang ingat bagaimana keadaan hidup sebelumnya dan lebih sedikit lagi yang ingat terhadap siapa harus berterima kasih karena telah menyertai dan menopang bahkan di saat yang paling menyakitkan.


Hidup adalah anugerah

Hari ini sebelum engkau berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar - Ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara.

Sebelum engkau mengeluh mengenai cita rasa makananmu - Ingatlah akan seseorang yang tidak punya apapun untuk dimakan.

Sebelum engkau mengeluh tentang suami atau isterimu - Ingatlah akan seseorang yang menangis kepada Tuhan meminta pasangan hidup.

Hari ini sebelum engkau mengeluh tentang hidupmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu cepat pergi ke surga.

Sebelum engkau mengeluh tentang anak-anakmu - Ingatlah akan seseorang yang begitu mengharapkan kehadiran seorang anak, tetapi tidak mendapatnya.

Sebelum engkau bertengkar karena rumahmu yang kotor, dan tidak ada yang membersihkan atau menyapu lantai - Ingatlah akan orang gelandangan yang tinggald i jalanan.

Sebelum merengek karena harus menyopir terlalu jauh - Ingatlah akan seseorang yang harus berjalan kaki untuk menempuh jarak yang sama. Dan ketika engkau lelah dan mengeluh tentang pekerjaanmu - Ingatlah akan para pengangguran, orang cacat dan mereka yang menginginkan pekerjaanmu.

Sebelum engkau menuding atau menyalahkan orang lain - Ingatlah bahwa tidak ada seorang pun yang tidak berdosa dan kita harus menghadap pengadilan Tuhan. Dan ketika beban hidup tampaknya akan menjatuhkanmu - Pasanglah senyuman di wajahmu dan berterima kasihlah pada Tuhan karena engkau masih hidup dan adadi dunia ini. Hidup adalah anugerah, jalanilah, nikmatilah, rayakan dan isilah itu.

NIKMATILAH SETIAP SAAT DALAM HIDUPMU, KARENA MUNGKIN ITU TIDAK AKAN TERULANG LAGI!

(Source : Rachel)

Kamis, 12 Februari 2009

Mempertimbangkan Risiko, Meraih Peluang

Tulisan ini disarikan dari berbagai sumber
Mungkin banyak diantara kita yang salah menafsirkan risiko sebagai bahaya atau kerugian saja, padahal sebenarnya risiko juga berarti kesempatan yang lebih besar. Risiko juga selalu dihubungkan dengan ketidak pastian akan suatu perkiraan: bisa lebih rendah dari prediksi kita, tapi juga bisa lebih tinggi. Semakin kecil risiko, maka semakin tepat prediksi kita tersebut. Dalam hal ini tidak akan jauh lebih rendah, tapi juga tidak jauh lebih tinggi. Dalam investasi, risiko lebih diartikan sebagai banyaknya variasi atau kemungkinan hasil investasi yang lebih beragam, bisa lebih tinggi atau lebih rendah dari perkiraan. Umumnya risiko investasi ini diukur dengan standar deviasi atau rata-rata penyimpangan dari prediksi yang didasarkan pada pengalaman di masa lalu. Sebagian besar usahawan muda justru menggemari investasi yang lebih berisiko, karena lebih banyak menjanjikan keuntungan. Barangkali rata-rata kita menyadari bahwa yang harus kita lakukan bukanlah menghindari risiko, tetapi memanajemeni risiko tersebut, karena dalam risiko terdapat kesempatan yang tidak boleh kita sia-siakan begitu saja. Investasi yang mengandung risiko umumnya memberikan kemungkinan bagi kita untuk mendapatkan hasil positif diatas rata-rata perkiraan sebagaimana juga memiliki kemungkinan pencapaian hasil dibawah perkiraan. Manajemen risiko dalam investasi berarti tetap mempertahankan kemungkinan untuk mendapatkan hasil diatas perkiraan, tapi mengeliminir semaksimal mungkin kemungkinan pencapaian hasil di bawah prediksi tadi.Salah satu strategi yang cukup efektif dalam manajemen risiko investasi ini adalah Strategi Diversifikasi, yaitu berinvestasi pada lebih dari satu aset atau bidang saja, atau sering disebut investasi dengan portofolio. Logikanya bila kita hanya memfokuskan investasi kita pada satu bidang saja, maka bila terjadi situasi yang buruk pada bidang tersebut, investasi kita dapat amblas semua. Sementara umumnya di suatu negara, bila satu sektor mengalami kemunduran, ada sektor lainnya yang mengalami kemajuan. Dengan berinvestasi pada beberapa bidang atau sektor yang berbeda ini, kerugian yang diderita dari investasi kita di salah satu bidang dapat ditutupi dengan keuntungan yang diperoleh dari bidang lainnya.
*Dari Transportasi Ke Dunia Hiburan
Lou Pearlman, manajer Back Street Boys, juga memulai usahanya dari sektor jasa transportasi helicopter, hingga akhirnya terjun juga ke bidang musik dengan mendirikan group-group seperti NSYNC, Natural dan Backstreet Boys. Lou Pearlman yakin bahwa setiap sektor usaha pasti akan mengalami titik jenuh, dimana persaingan akan menjadi makin ketat akibat daya tarik yang ditawarkan oleh keuntungan besar pada masa awal inovasi usaha tersebut. Oleh sebab itu setiap entrepreneur dan investor sejati harus selalu siap dengan alternatif kedua, ke bidang mana ia dapat hengkang sewaktu-waktu untuk pindah ke sektor yang lebih menawarkan keuntungan.Untuk itulah, sebagai investor, Lou Pearlman selalu mengevaluasi portofolio investasinya, disamping selalu mempelajari kemungkinan untuk hijrah ke berbagai bidang lain yang belum pernah dirambahnya.
*Diversifikasi dalam Bisnis Jasa
Mungkin kita selama ini lebih banyak mengenal Prof. Dr. Marsudi W. Kisworo sebagai Guru Besar di bidang DNA Computing, IT. Tahukah Anda bahwa Prof. Marsudi juga adalah seorang entrepreneur dan investor yang menerapkan strategi investasi dalam bentuk portofolio. Investasi yang dilakukan beliau adalah dalam bentuk jasa biro hukum, pelatihan manajemen, konsultan IT sampai ke distribusi produk elektronik. Pak Marsudi, yang saat ini menjabat sebagai Wakil Rektor di Swiss-German University – BSD City, memulai investasinya dari usaha kecil-kecilan semasa beliau masih menjabat sebagai Engineering Support Manager di PT Elnusa. Saat ini ia telah mendelegasikan manajemen usaha tersebut pada para profesional yang lebih memiliki waktu dan konsentrasi penuh, sementara ia hanya mengawasi jalannnya bisnis tersebut sebagai pemegang saham sembari mengabdi di dunia pendidikan.
*Portofolio di Masa Krisis Ekonomi
Di masa krisis finansial di mana investasi cenderung dihindari seperti pada saat ini, banyak investor – baik institusi maupun personal – menjadi bingung, kemanakah mereka harus mengalihkan dana investasi yang dimiliki saaat ini. Kebingungan ini makin menjadi-jadi setelah mereka menyadari bahwa krisis ini akan berlangsung cukup lama dan mulai berdampak di sektor riil, ketika nilai pasar dari aset yang dimiliki dapat turun seiring dengan fluktuasi nilai tukar mata uang dan realisasi tingkat inflasi yang kian sulit diprediksi. Rata-rata analis berangggapan bahwa risiko sistematis (risiko yang mempengaruhi sistem perekonomian secara keseluruhan) seperti yang kita alami saat ini, tidak bisa dihilangkan atau dikurangi dengan cara diversifikasi menggunakan portofolio. Namun sebenarnya, risiko sistematis ini masih dapat diminimalisir melalui pemilihan portofolio yang mengkombinasikan aset-aset yang tingkat beta inflasinya beragam, yaitu aset yang imbal hasilnya berkorelasi positif maupun negatif terhadap tingkat inflasi. Contohnya kombinasi antara investasi pada logam mulia yang berkorelasi positif dengan inflasi dengan investasi pada bisnis yang produknya bersaing dengan produk dari luar negeri di mana tingkat beta inflasi nya cenderung negatif.