Minggu, 28 Desember 2008

AKTIVA TETAP

AKTIVA TETAP


Klasifikasi Aktiva Tetap :

  • Aktiva Tetap Berwujud
  • Aktiva Tetap Tidak Berwujud
    1. Hak Paten
    2. Hak Royalti
    3. Hak Pengusahaan Hutan (HPH)
    4. Hak Konsesi
    5. Dll

Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva-aktiva berwujud yang sifatnya relative permanent (jangka waktu penggunaannya lebih dari satu periode akuntansi) yang digunakan dalam kegiatan perusahaan yang normal
Klasifikasi Aktiva Tetap Berwujud
  • Aktiva tetap yang umurnya tidak terbatas
  • Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya bisa diganti dengan aktiva sejenis
  • Aktiva tetap yang umurnya terbatas dan apabila sudah habis masa penggunaannya tidak dapat diganti dengan aktiva yang sejenis,

Faktor-Faktor Yang Menentukan Depresiasi:
Harga perolehan
Nilai sisa (residu)
Taksiran umur aktiva tetap/taksiran hasil aktiva tetap

Metode-Metode Depresiasi (Penyusutan) :
@Metode garis lurus (straight-line method)
@Metode jam jasa (service hours method)
@Metode hasil produksi (productive output method)
@Metode jumlah angka tahun (sum years digits methods)
@Metode saldo menurun (declining balance method

Depresiasi (Penyusutan) Aktiva Tetap Berwujud – Metode Garis Lurus

Depresiasi dihitung dengan rumus :
Depresiasi = {(Harga perolehan – Nilai sisa) /Taksiran umur kegunaan}

Depresiasi (Penyusutan) Aktiva Tetap Berwujud – Metode Jam Jasa

  • Metode ini didasarkan pada anggapan bahwa aktiva (terutama mesin-mesin) akan lebih cepat rusak bila digunakan sepenuhnya (full time)
  • Dalam cara ini beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan jam jasa. Beban depresiasi periodic besarnya akan sangat tergantung pada jam jasa yang terpakai (digunakan).

Depresiasi dengan metode ini dihitung dengan rumus :
Depresiasi/Jam = {(Harga perolehan – Nilai sisa)/Taksiran jam jasa }
Depresiasi = {(Depresiasi/jam) x Jam penggunaan}

Depresiasi (Penyusutan) Aktiva Tetap Berwujud – Metode Hasil Produksi

Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil produksi. Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi. Depresiasi dihitung sebagai berikut :
Depresiasi/satuan = {(Harga perolehan – Nilai sisa) /Taksiran hasil produksi}
Depresiasi = (Depresiasi/satuan x satuan hasil produksi)

Depresiasi (Penyusutan) Aktiva Tetap Berwujud – Metode Jumlah Angka Tahun

Dalam metode ini umur kegunaan aktiva ditaksir dalam satuan jumlah unit hasil produksi. Beban depresiasi dihitung dengan dasar satuan hasil produksi, sehingga depresiasi tiap periode akan berfluktuasi sesuai dengan fluktuasi hasil produksi. Depresiasi dihitung sebagai berikut :
Depresiasi/satuan = { (Harga perolehan – Nilai sisa) / Taksiran hasil produksi}
Depresiasi = (Depresiasi/satuan x satuan hasil produksi)

Depresiasi (Penyusutan) Aktiva Tetap Berwujud – Metode Jumlah Angka Tahun

Perhitungan beban depresiasi :
Thn -1 : Depresiasi = H. Perolehan - Nilai Sisa (Thn akhir / ∑ n )
Thn – n : Depresiasi = H..Perolehan - Nilai Sisa ( (Thn akhir–thn n+1) /∑ n )

Depresiasi (Penyusutan) Aktiva Tetap Berwujud – Metode Saldo Menurun

Dalam cara ini beban depresiasi periodic dihitung dengan cara mengalikan tariff yang tetap dengan nilai buku aktiva.
Karena nilai buku aktiva tetap setiap tahun selalu menurun maka beban depresiasi tiap tahunnya juga selalu menurun.
n Tarif ini dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
T = 1 - √ Nilai sisa/Harga Perolehan
Depresiasi = T x (Harga Perolehan – Nilai Sisa)

Pengeluaran-Pengeluaran Aktiva Tetap Berwujud
Pengeluaran modal (capital expenditure), adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang akan dirasakan lebih dari satu periode akuntansi. Pengeluaran-pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening aktiva (dikapitalisasi).
Pengeluaran pendapatan (revenue expenditure), adalah pengeluaran-pengeluaran untuk memperoleh suatu manfaat yang hanya dirasakan dalam periode akuntansi yang bersangkutan. Oleh karena itu pengeluaran-pengeluaran seperti ini dicatat dalam rekening biaya

Perolehan Aktiva Tetap Berwujud

Pembelian tunai/kredit
Aktiva tetap berwujud yang diperoleh dari pembelian dicatat dalam buku-buku dengan jumlah sebesar uang yang dikeluarkan atau yang harus dikeluarkan agar aktiva tetap itu siap untuk dipakai, seperti biaya angkut, bea balik nama, biaya pemasangan dan lain-lain.
Jurnal yang dibuat :
Dr. Aktiva Tetap ........Rp. xxx
.............Cr. Kas/Hutang ...........Rp. xxx

Perolehan Aktiva Tetap Berwujud

Ditukar dengan Surat-Surat Berharga
Aktiva tetap yang diperoleh dengan cara ditukar dengan saham atau obligasi perusahaan, dicatat dalam buku sebesar harga pasar saham atau obligasi yang digunakan sebagai penukar. Apabila harga pasar saham atau obligasi tidak diketahui, harga perolehan aktiva tetap ditentukan sebesar harga pasar aktiva tersebut. Nilai pertukaran ini dipakai sebagai dasar pencatatan harga perolehan aktiva tetap dan nilai-nilai surat-surat berharga yang dikeluarkan.
Jurnal yang dibuat :
Dr. Aktiva Tetap ...............Rp. Xxx
............Cr. Modal saham ..................Rp. Xxx
............Cr. Agio saham .....................Rp. Xxx

Ditukar dengan aktiva tetap yang lain
Pertukaran Aktiva Tetap Yang Tidak Sejenis
Aktiva tetap yang tidak sejenis adalah aktiva tetap yang sifat dan fungsinya tidak sama
Dalam prinsip akuntansi Indonesia
“Bahwa bila menyangkut pertukaran dengan aktiva tetap yang tidak sejenis, perbedaan antara nilai buku aktiva tetap yang diserahkan dengan nilai wajar yang digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva pada tanggal transaksi terjadi harus diakui sebagai laba atau rugi pertukaran aktiva tetap.”

Perolehan Aktiva Tetap Berwujud (Pertukaran Aktiva Tetap Yang Tidak Sejenis)
Pencatatan ke dalam jurnal :
Jika diperoleh laba pertukaran
Dr. Aktiva tetap (Baru) ........................................Rp. xxx
Dr. Akumulasi depresiasi aktiva tetap (lama) ..Rp. xxx
........Cr. Kas .....................................................................Rp. xxx
........Cr. Aktiva tetap (Lama) ........................................Rp. xxx
........Cr. Laba pertukaran aktiva tetap ........................Rp. xxx
Jika diderita rugi pertukaran
Dr. Aktiva tetap (Baru) ........................................Rp. xxx
Dr. Akumulasi Depresiasi aktiva tetap lama .....Rp. xxx
Dr. Rugi pertukaran aktiva tetap .......................Rp. xxx
........Cr. Kas .......................................................................Rp. xxx
........Cr. Aktiva tetap (Lama) ..........................................Rp. xxx
Perolehan Aktiva Tetap Berwujud (Pertukaran Aktiva Tetap Yang Sejenis)
Pertukaran aktiva tetap yang sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang sifat dan fungsinya sama.
Prinsip akuntansi Indonesia menyatakan bahwa laba yang timbul akan ditangguhkan (mengurangi harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan).
Apabila pertukaran tersebut menimbulkan kerugian maka ruginya dibebankan dalam periode terjadinya pertukaran.

Pencatatan ke dalam Jurnal :
Jika diderita rugi pertukaran :
Dr. Aktiva tetap (baru) .........................................Rp. xxx
Dr. Akumulasi depresiasi aktiva tetap lama ......Rp. xxx
Dr. Rugi pertukaran aktiva tetap ........................Rp. xxx
.............Cr. Aktiva tetap (lama) ................................................Rp. xxx
.............Cr. Kas ............................................................................Rp. Xxx
Jika diperoleh laba pertukaran :
Dr. Aktiva tetap (baru) ........................................Rp. xxx
Dr. Akumulasi depresiasi aktiva tetap lama .....Rp. xxx
............Cr. Aktiva tetap (lama) .................................................Rp. xxx
............Cr. Kas .............................................................................Rp. Xxx

Perolehan Aktiva Tetap Berwujud
Aktiva Tetap Diperoleh Dari Hadiah/Donasi
Aktiva tetap yang diterima sebagai hadiah dicatat sebesar harga pasarnya.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat aktiva tetap yang diperoleh dari donasi adalah :
Dr. Aktiva Tetap ........Rp. xxx
..........Cr. Modal ............................Rp. Xxx
Aktiva Tetap Dibuat Sendiri
Semua biaya yang timbul dalam masa pembuatan aktiva tetap, dibebankan sebagai harga perolehan aktiva tetap.

Penghentian Aktiva Tetap

Aktiva tetap dihentikan pemakaiannya dengan cara dijual, ditukarkan, ataupun karena rusak.
Pada waktu aktiva tetap tersebut dihentikan dari pemakaian maka semua rekening yang berhubungan dengan aktiva tersebut dihapuskan.

Jumat, 26 Desember 2008

30 Etos Kerja

Parodi 30 Etos Kerja (sebuah self critics?)
1. Outgoing personality: jarang di tempat! Jalan-jalan melulu
2. Great presentation skills: pinter ngebual
3. Good communication skills: chating mulu, ngobrol sana-sini
4. Works first! : bingung mikirin jodoh
5. Active socially: suka ngabisin makanan orang
6. Independent worker: sibuk sendiri, orang lain gak tau apa yang dikerjain
7. Quick thinking: pinter ngeles
8. Careful thinker: gak bisa ngambil keputusan
9. Good thinker for dificult jobs: sukses berkat kerja keras orang lain
10. Good leadership: suaranya kuenceng tenant
11. Good judgement: lucky terus..
12. Good sense of humour: banyak stock humor porno
13. Career minded: suka ngejelek2in pekerjaan orang lain
14. Loyal: gak dapet pekerjaan di tempat lain
15. Great value of company: datang tepat waktu
16. Good credibility: ngutang terus! kolektor kartu kredit
17. Pegawai negri minded: pinter cari tempat dan waktu untuk tidur
18. Wide knowledge: browsing truss!! download truss!
19. Open minded: suka ngintip email orang
20. Efficient worker: lagi ngejar uang efesiensi
21. Good team work: cepat bikin team ..kalo lagi banyak kerjaan
22. Potential worker: nyari lowongan truss!!
23. Entrepreneurship minded: gak bisa diatur! maunya kerja sendiri
24. Key person: pegang kunci...suka over time
25. Good vision: punya banyak stock gambar syurrr
26. Good listener: tukang gosip, suka nguping pembicaraan orang
27. Problem solver: orang yang tepat buat dimaki2 saat ada problem
28. Good emotional intelligence: menyelesaikan persoalan dengan marah2
29. High intelligence quotient: intelegensinya dipertanyakan
30. Good management: punya asistent, konsultant & outsource..tinggal nyantai

Rabu, 17 Desember 2008

pasar ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia tahun depan masih tumbuh

TEMPO Interaktif, Jakarta:Menteri Perdagangan Mari Pangestu menyatakan pasar ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia tahun depan masih tumbuh dan tidak mengalami perlambatan. Volume ekspor CPO dinilai akan menyamai pertumbuhan tahun sebelumnya meski harganya lebih rendah. "volume masih bisa stabil atau sedikit pertumbuhannya, namun harga yang masih menjadi tanda tanya," katanya seusai mendampingi Presiden membuka Kongres XXII Persatuan Wanita Indonesia di Istana Negara, Kamis (4/12). Menurut Mari, harga CPO pada tahun 2007 terbilang cukung tinggi tinggi ditingkat US$ 700 atau naik sekitar Us$ 70 per ton. saat ini, kata dia, harga CPO mengalami penurunan US$ 500 per ton. "Tahun depan belum bisa kita prediksikan harganya berapa, tetapi perkiraan sementara bisa lebih rendah dari rata-rata tahun 2007," ujar Mari. Untuk mendukung pertumbuhan ekspor CPO, menurut Mari, pemerintah akan berupaya mencari pasar ekspor baru di luar Amerika dan eropa yang sebelumnya menjadi pasar tujuan terbesar ekspor minyak kelapa sawit ini Beberapa negara baru tujuan ekspor CPO yang dinilai berpotensi menyerap produk CPO Indonesia diantaranya Cina, india, Rusia dan Timur Tengah."Karena Amerika dan Eropa turun, kita harus cepat mencari pasar baru," ujar dia.
http://www.tempo.co.id/hg/bisnis/2008/12/04/brk,20081204-149608,id.html

Senin, 08 Desember 2008

Kode Etik Internal Audit

Kode Etik Internal Audit

“Audit Internal merupakan kegiatan assurance dan konsultasi yang independen dan obyektif, yang dirancang untuk memberikan nilai tambah dan meningkatkan kegiatan operasi organisasi. Audit internal membantu organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pendekatan yang sistematis dan teratur untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, dan proses governance”

Sesuai dengan definisi dari The Institute of Internal Auditor (IIA) diatas, sebagai suatu profesi cirri utama auditor internal adalah kesddian menerima tanggung jawab terhadap kepentingan pihak – pihak yang dilayani. Agar dapat mengemban tanggung jawab ini secara efektif, auditor internal perlu memelihara standar perilaku yang tinggi

Standar Perilaku Auditor Internal

  1. Auditor Internal harus menunjukkan kejujuran, objektivitas, dan kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya.

  2. Auditor Internal harus menunjukkan loyalitas terhadap organisasinya atau terhadap pihak yang dilayani. Namun demikian, auditor internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang menyimpang atau melanggar hukum.

  3. Auditor Internal tidak boleh secara sadar terlibat dalam tindakan atau kegiatan yang dapat mendiskreditkan profesi audit internal atau mendiskreditkan organisasinya.

  4. Auditor Internal harus menahan diri dari kegiatan – kegiatan yang dapat menimbulakan konflik dengan kepentingan organisasinya; atau kegiatan – kegiatan yang dapat menimbulakan prasangka, yang meragukan kemampuannnya untuk dapat melaksanakan tugas dan memenuhi tanggung jawab profesinya secara objektif.

  5. Auditor Internal tidak boleh menerima sesuatu dalam bentuk apapun dari karyawan, klien, pelanggan, pemasok, ataupun mitra bisnis organisasinya, yang dapat, atau patut diduga dapat mempengaruhi pertimbangan profesionalnya.

  6. Auditor Internal hanya melakukan jasa – jasa yang dapat diselesaikan dengan menggunakan kompetensi professional yang dimilikinya.

  7. Auditor Internal harus mengusahakan berbagai upaya agar senantiasa memenuhi Standar Profesi Audit Internal

  8. Auditor Internal harus bersikap hati – hati dan bijaksana dalam menggunakan informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan tugasnya. Auditor Internal tidak boleh menggunakan informasi rahasia:
    a. Untuk mendapatkan keuntungan Pribadi
    b. Secara melanggar hukum, atau
    c. Yang dapat menimbulkan kerugian terhdap organisasinya

  9. Dalam melaporkan hasil pekerjaannya, auditor internal harus mengungkapakan semua fakta – fakta penting yang diketahuinya, yaitu fakta – fakta yang jika tidak diungkap dapat
    a. Mendistorsi laporan atas kegiatan yang direviu, atau
    b. Menutupi adanya praktik – praktik yang melanggar hukum

  10. Auditor Internal harus senantiasa meningkatkan kompetensi serta efektifitas dan kualitas pelaksanaan tugasnya. Auditor internal wajib mengikuti pendidikan profesional berkelanjutan